Rabu, 26 Maret 2014

Diabetes Insipidus

Mengenal Diabetes Insipidus
 

Meskipun mereka memiliki nama yang sama, diabetes mellitus dan diabetes insipidus adalah dua kondisi yang sama sekali terpisah dengan mekanisme yang tidak terkait. Jumlah penyebab baik besar urin yang akan diproduksi (poliuria), dan "diabetes" istilah berasal dari nama Yunani untuk gejala ini. Namun, diabetes insipidus adalah salah satu masalah dengan produksi hormon antidiuretik (central diabetes insipidus) atau respon ginjal terhadap hormon antidiuretik (nephrogenic diabetes insipidus), sedangkan diabetes mellitus menyebabkan poliuria melalui proses yang disebut diuresis osmotik, karena gula darah tinggi bocor ke dalam urin dan mengambil kelebihan air bersama dengan itu.

Angka kejadian diabetes insipidus dalam populasi umum adalah

Tanda dan gejala

Buang air kecil yang berlebihan dan haus yang ekstrim (terutama untuk air dingin dan kadang-kadang es atau air es) yang khas untuk DI Gejala-gejalanya sangat mirip dengan diabetes mellitus yang tidak diobati, dengan perbedaan bahwa urin tidak mengandung glukosa. Dan ada tidak ada hiperglikemia (glukosa darah). Penglihatan kabur adalah jarang. Tanda-tanda dehidrasi juga dapat muncul pada beberapa individu, karena tubuh tidak dapat mengontrol banyaknya jumlah cairanyang keluar dan mempertahankan keseimbangan cairan tubuh .


Senin, 24 Maret 2014

Penyakit Diabetes



Penyakit Diabetes Melitus

 Diabetes mellitus adalah penyakit yang ditandai dengan kadar gula darah yang tinggi yang disebabkan oleh gangguan pada sekresi insulin atau gangguan kerja insulin atau keduanya. Tubuh pasien dengan diabetes mellitus tidak dapat memproduksi atau tidak dapat merespon hormon insulin yang dihasilkan oleh organ pankreas, sehingga kadar gula darah meningkat dan dapat menyebabkan komplikasi jangka pendek maupun jangka panjang pada pasien tersebut.
Diabetes mellitus (DM) dibagi menjadi beberapa tipe. DM tipe I biasanya menimbulkan gejala sebelum usia pasien 30 tahun, walaupun gejala dapat muncul kapan saja. Pasien DM tipe I memerlukan insulin dari luar tubuhnya untuk kelangsungan hidupnya. DM tipe II biasanya dialami saat pasien berusia 30 tahun atau lebih, dan pasien tidak tergantung dengan insulin dari luar tubuh, kecuali pada keadaan-keadaan tertentu. Tipe DM lainnya adalah DM gestasional, yakni DM yang terjadi pada ibu hamil, yang disebabkan oleh gangguan toleransi glukosa pada pasien tersebut.

Selasa, 18 Maret 2014

DIABETES MELLITUS

DIABETES MELLITUS



Apa itu Diabetes Melitus?

Diabetes Melitus (DM) atau yang sering dikenal dengan penyakit kencing manis adalah kondisi dimana tubuh seseorang mengalami gangguan dalam mengendalikan kadar glukosa darah. Akibatnya, kadar glukosa darah meningkat (hiperglikemia) secara berkepanjangan (kronik).
Secara garis besar, Diabetes Melitus dikelompokkan menjadi dua tipe yaitu DM tergantung insulin (DM tipe-1) dan DM tidak tergantung insulin (DM tipe-2). Sebagian besar kasus adalah DM tipe-2 yang banyak ditemukan pada orang yang mengalami obesitas atau kegemukan akibat pola hidup yang dijalaninya. Sementara, DM tipe-1 banyak dipengaruhi faktor keturunan, meski kontribusi faktor keturunan terhadap risiko DM hanya sebesar 5%. Selain itu, terdapat DM yang dikenal dengan DM gestasional yang terjadi selama masa kehamilan.

Apa penyebabnya ?

Diabetes Melitus terjadi karena kekurangan jumlah hormon insulin atau kurang sempurnanya kerja insulin, yaitu hormon yang bertugas membawa glukosa (gula) darah ke dalam sel untuk pembentukan energi.
Dalam keadaan sehat, tubuh kita akan menyerap glukosa dalam jumlah yang tepat dari makanan, kemudian menyimpan sisanya. Glukosa tersebut diperlukan tubuh sebagai bahan bakar. Glukosa yang diserap dari makanan akan diangkut ke seluruh tubuh melalui aliran darah, kemudian diberikan ke sel-sel organ tubuh yang memerlukan dengan bantuan insulin (hormon yang dihasilkan oleh pankreas). Bila jumlah glukosa berlebih, maka insulin membantu menyimpan kelebihan glukosa tersebut di dalam organ hati dan otot (dalam bentuk glikogen), atau diubah menjadi trigliserida yang disimpan di dalam jaringan penyimpan lemak (adiposa).
Insulin yang berikatan dengan reseptornya (seperti kunci dan anak kunci) dapat membuka pintu masuknya glukosa ke dalam sel. Bila insulin tidak ada atau kerja insulin terganggu, maka glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel tetapi berada dalam pembuluh darah sehingga konsentrasi glukosa di dalam darah akan meningkat. Glukosa di dalam darah yang berlebihan dapat menimbulkan berbagai masalah yang disebut komplikasi diabetes.

Apa saja gejala dan tandanya?

Senin, 17 Maret 2014

MEWASPADAI TANDA-TANDA AWAL PENYAKIT DIABETES




Mewaspadai Tanda-Tanda Awal Penyakit Diabetes
Dalam banyak kasus, biasanya orang tak menyadari bahwa dirinya tengah mengidap penyakit tertentu. Tentu hal tersebut tak mengherankan karena pada medio awal, datangnya sebuah penyakit seringkali tak menunjukkan tanda-tanda signifikan yang bisa langsung dideteksi.



Dalam konteks ini, kewaspadaan dan sikap “sedia payung sebelum hujan” mesti benar-benar diterapkan jika ingin tubuh Anda benar-benar terbebas dari serangan berbagai penyakit.

Mungkin Anda akan sedikit tak menghiraukan ketika hasil cek darah Anda menunjukkan adanya kenaikan kadar gula darah. Biasanya banyak orang yang kurang peka bahwa sebetulnya kenaikan gula darah tersebut (meskipun tak begitu mencolok) bisa menjadi penanda awal (atau yang sering disebut dengan pre-diabetes) datangnya penyakit diabetes.
Mereka masih saja mengonsumsi makanan yang dapat menaikkan kadar gula darah, jarang berolahraga, dan lainnya karena menganggap bahwa hasil cek kesehatan tersebut masih biasa.

Padahal ketika seseorang memasuki masa pre-diabetes ketahuilah bahwa sebetulnya tubuh tengah berjuang memproses glukosa yang didapatkan dari makanan yang dikonsumsi.
Organ pankreas memproduksi insulin untuk memproduksi glukosa yang sangat diperlukan oleh sel darah. Namun, sel yang seharusnya mampu menyimpan glukosa tersebut mengalami gangguan, pada akhirnya glukosa tersebut malah masuk ke dalam aliran darah.
Orang yang mengalami pre-diabetes memiliki kemungkinan lebih besar untuk terkena serangan jantung, stroke, dan juga gangguan mata, termasuk juga peningkatan

MEMAHAMI PENYEBAB DIABETES

MEMAHAMI PENYEBAB DIABETES


Ayah Anda terkena diabetes melitus? Atau, bahkan anak Anda yang terkena penyakit ini? Mungkin Anda bingung bagaimana bisa orang tua dan anak-anak terkena diabetes.
Apa sebetulnya diabetes ini? Untuk mendapatkan jawabannya, kita perlu telusuri lebih jauh penyebab diabetes. Ada beberapa tipe diabetes yang perlu Anda ketahui. Pertama, Diabetes Melitus Tipe 1, yang mungkin diderita oleh anak Anda.
Kedua, Diabetes Melitus tipe 2. Diabetes Melitus tipe 2 terjadi hanya pada orang dewasa. Penyebab diabetes tipe ini adalah obesitas atau kegemukan.
Masing-masing tipe diabetes memiliki faktor pemicu, yang tak bisa dicampuradukkan satu sama lain. Lebih lanjut baca penyebab-penyebab diabetes berikut ini.
Penyebab Diabetes Tipe 1
Diabetes tipe 1 berkaitan dengan kerusakan sel beta pulau-pulau Langerhans dalam pankreas. Kondisi ini menyebabkan terhentinya pasokan insulin untuk tubuh, dan belum ada teknologi medis atau obat tertentu yang bisa memperbaiki fungsi pankreas.
Kerusakan semacam ini bisa menyerang anak-anak maupun orang dewasa dan bisa terjadi karena faktor genetis. Penderita dibetes tipe 1 selama hidupnya harus menerima suntikan insulin dari luar tubuh.
Penyebab Diabetes Tipe 2